Rabu, 25 November 2009

NGALOR.....NGIDUL.....


Lahir di Sleman, 14 Juli 1961
Pendidikan Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Jurusan Seni Murni , Program Studi Seni Patung
Alamat : Jl. Piyungan - Prambanan Km. 2,5 Kranggan baru, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.


PAMERAN TUNGGAL
1988 – Pameran Tugas Akhir Institut Seni Indonesia Yogyakarta
2007 - Mentari Kecil di Galeri 678, Jakarta

PENGALAMAN PAMERAN
1984 - Seni Patung, di karta Pusaka Yogyakarta
1985 - Seni Patung, di Purna Budaya Yogyakarta
- Dies Natalis, di Purna Budaya Yogyakarta
1988 - Lukis dan Patung 88 di Taman Budaya Surabaya
- Pameran Seni Rupa Jawa Tengah di Taman Budaya Surakarta Jawa Tengah
- Festival Kesenian Yogyakarta di Benteng Vendenbrug Yogyakarta
1989 - Festival Kesenian Yogyakarta di Beteng Vendenbrug Yogyakarta
1990 - Pematung Indonesia di Taman Budaya Yogyakarta
- Festival Kesenian Yogyakarta di Benteng Vendenbrug Yogyakarta
1995 - Seni Patung 95, di Museum H.Widayat, Mungkid Magelang Jawa Tengah
- Pameran Lomba Patung Nasional Citra Raya Cikupa Tangerang
1999 - Sculpture In Freedom di Museum Afandi dan di Dirix Art Gallery Yogyakarta
2001 - Asosiasi Pematung Indonesia (API) di Gallery Nasional Jakarta
2003 - Asosiasi Pematung Indonesia (API) di Word Trade Centre Jakarta
- Pematung Yogyakarta di Taman Budaya Yogyakarta
2004 - 4 Tahun API , API Yogyakarta di Taman Budaya Yogyakarta
- Edwin Gallery Jakarta
- Museum H.Widayat , Mungkid , Magelang
2007 - Reuni ASRI di Senayan City, Jakarta
2008 - Bersama di Gallery 7 Bintang, Yogyakarta
2009 - Poli [chromatic] di Bentara Budaya, Yogyakarta
PRESTASI KARYA
1992 - Juara I Lomba Rancang Patung Gub. Surya dan Juara III Rancang Taman Apsari di Surabaya

PENGALAMAN KARYA PUBLIK
1984 - Relief Perjuangan Graha Pemuda Jakarta
- Relief Museum Angkatan Laut Jakarta
- Relief, Patung, Satria Mandala Taman Mini Jakarta
- Diorama Benteng Vendenbrug Yogyakarta
- Patung Anak Cacat di Malang
- Patung Jendral Sudirman di Bogor
1991 - Monumen “Kesetiakawanan Sosial” Jakarta
- Patung Jamu Gendong , Sukoharjo Wonogiri Jawa Tengah
1993 - Relief, Diorama Museum Penerangan Taman Mini Jakarta
1994 - Koordinator Artistik Museum Mandala , Diorama, Relief di Ujung Pandang
- Relief , Patung Khairil Anwar di Kerawang
- Patung Ki Ageng Tirtayasa di Serang
- Relief , Diorama, Patung di BRI Purwokerto
- Relief Sejarah Polisi Militer , Jakarta
- Patung ABRI Manunggal, Kodam Siliwangi Bandung
- Patung Penambang di Riau
- Patung Moh. Hatta (dada) di UM. Hatta Padang
- Patung Jendral Nasution (dada) , Jakarta
2002 - Koordinator Artistik Monumen Seroja, Mabes TNI Cilangkap , Jakarta
2004 - Tim Artistik Relief Perjalanan Soekarno di Makam Soekarno, Blitar Jawa Timur
2006/2007 – Tim Artistik monumen Soekarno – Hatta di Bandara Soekarno – Hatta, Cengkareng
2008 - Koordinator Artistik Museum Jendral Nasution , Jakarta
- Koordinator Artistik Relief dan Patung TriKora – Dwikora, Mabes TNI Cilangkap Jakarta
2008/2009 – Tim Artistik Diorama Museum Bank Indonesia
2009 - Koodinator Artistik Relief Museum Jendral Sudirman, Pacitan – Jawa Timur

Sabtu, 21 November 2009

Pameran Tunggal bertajuk mandalacakra


Mengutip tulisan kurator Suwarno Wisetrotomo, Purjito, di balik sosoknya yang lugu, jujur, dan apa adanya, sesungguhnya adalah seorang yang cermat, tangguh, dan memiliki 'daya batin' yang tajam. Hal tersebut terekspresikan dalam pameran tunggal Purjito yang digelar 3-17 Juni 2009 di Galeri Soemardja bertajuk Mandalacakra, realitas batin sebagai episentrum berkesenian.

Karya-karya Purjito berupa lukisan dan patung yang hadir dalam pameran tunggalnya kali ini beragam dalam objek dan bahan pembuatannya. Purjito menggunakan bahan tradisional seperti perunggu dan juga bahan-bahan baru seperti fiber glass. "Namun akhirnya segera bisa dikenali kecenderungan bentuk-bentuknya, yakni yang figuratif, non-representasional, dan kecenderungan realistik," begitu komentar Suwarno terkait identitas yang menyatukan keberagaman karya Purjito.

Suwarno melihat karya-karya Purjito sebagai upaya pengartikulasian atas kegelisahan-kegelisahan sekaligus menyodorkan gubahan yang mencerahkan bagi diri sendiri dan orang lain, dan dunia batin lah yang menjadi titik pusat orientasi dari karya-karya itu.

Alhasil, melalui patung-patung dan lukisannya dalam ruang pameran kali ini yang dibuka oleh Jim Supangkat, Purjito mengajak kita menyusuri realitas batin di mana alam dikaitkan dengan segala hal di balik yang fisik, yang sosoknya tidak pernah nyata tetapi kehadirannya begitu dekat.